Ajeng Putriani Ibrahim
2 tahun yang lalu
Idola saya adalah jk rowling, dia adalah seorang penulis buku Harry Potter yang saya sukai, di balik sukses nya ia menjadi penulis banyak tantangan yang ia lewati, salah satu nya ia pernah di tolak puluhan kali oleh penerbit untuk meriliskan buku Harry Potter tersebut, namun Rowling tidak putus asa berhenti di situ saja, ia terus saja mencoba coba nya lagi sampai buku itu di terima oleh penerbit
Dewi Riani
2 tahun yang lalu
Tokoh inspiratif yang menjadi idola saya terkait dengan hobi yang saya miliki bernama Yasa Paramita Singgih atau yang biasa dikenal Yasa Singgih. Yasa Singgih adalah seorang pengusaha muda yang memiliki omzet miliaran. Ia dilahirkan di Bekasi, 23 April 1995. Never to young to become a billionare merupakan prinsip hidup yang dimiliki oleh Yasa Singgih seorang pendiri Men’s Republic. Hal ini terbukti di usianya yang masih sangat muda ini, ia sudah menjadi seorang miliarder dan mampu menancapkan karirnya di dunia bisnis.
Yasa Singgih terlahir dari sebuah keluarga sederhana. Sebelumnya ia tidak pernah terfikir memiliki cita-cita sebagai pengusaha, karena orang tuanya hanya seorang karyawan yang bekerja di kantoran. Akan tetapi, saat ia duduk dibangku kelas 3 SMP, ayahnya sakit akibat serangan jantung yang menyumbat ke-4 pembuluh darahnya. Ibunya kemudian memutuskan untuk operasi, namun ayahnya menolak dan memilih menggunakan uang pengobatannya itu untuk keperluan sekolah anak-anaknya. Hal inilah yang menjadi titik balik yang mengubah kehidupannya. Ia mulai menggunakan momen itu untuk mencari uang sendiri dengan bekerja paruh waktu di beberapa event organizer milik temannya dan menjadi master of ceremony di berbagai acara ulang tahun, music, perlombaan, talkshow hingga seminar.
Pada usia 15 tahun, Ia mulai berjualan lampu hias secara online. Tetapi, tak lama kemudian usahanya tutup, karena distributor tidak bisa memberikan barang lagi. Akhirnya, pada usia 16 tahun, Yasa Singgih, memutuskan banting stir terjun ke dalam usaha fashion melalui teman baiknya yang memiliki usaha konveksi. Akhirnya, ia pun tertarik untuk berjualan kaos. Ia mencoba membuat desain gambar sendiri untuk kaos, meskipun ia tidak memiliki pengetahuan sama sekali mengenai seluk beluk kaos ataupun desain. Dengan modal awal sebesar Rp.700.000, ia mulai menjual kaos. Namun, sayangnya kaos yang ia jual tidak laku. Kemudian, ia mencoba bangkit dan belajar lagi bagaimana cara berjualan kaos sehingga akhirnya ia memutuskan untuk mengambil barang di tanah abang. Ia menggunakan nama Men’s Republic sebagai nama toko onlinenya dan pemasarannya melalui blog, twitter dan juga BBM. Usaha di bidang fashionnya sempat naik daun, sehingga ia memutuskan membuka usaha lain di bidang kuliner dan membuka kedai/café. Akan tetapi, usaha barunya tidak berjalan lama sehingga ia mengalami kebangkrutan dan bahkan ia mengalami kerugian sebesar 100 juta rupiah, sehingga tahun 2013 mengharuskan ia untuk menutup café dan bakan usaha kaos miliknya juga turut dihentikan.
Akan tetapi, kebangkrutan yang ia alami, tidak membuatnya putus asa dalam berbisnis. Pada usia 19 tahun, ia bangkit lagi dalam usaha fashion. Kali ini ia bangkit dengan konsep yang jelas dan perencanaan bisnis yang sudah tertara rapi. Datang dengan konsep membuat brand fashion yang khusus untuk remaja pria, middle class dan go online dengan kualitas yang bagus dengan harga online shop. Ia mulai mengibarkan kembali bendera Men’s Republic. Pada awalnya ia hanya menjual sepatu casual untuk pria, namun usahanya semakin berkembang pesat dan hingga akhirnya brand yang ia kelola semakin menawarkan produk yang beragam. Saat ini Men’s Republic menjual produk celana dalam, jaket dan juga sandal untuk pria. Saat ini Yasa Singgih mampu menghasilkan omzet ratusan juta rupiah dan bahkan produknya sudah terjual di dalam negeri hingga luar negeri. Ia juga menuliskan kisah perjalanan hidupnya dalam buku yang berjudul Never to young to become a billionare. Menurutnya, Keuntungan menjadi kaum muda adalah bisa terus belajar dan mencoba. Coba-coba menurutnya adalah hal wajib. Menurutnya, siapapun tidak akan bisa mengetahui apa yang disukai dan dikuasai jika tidak mau mencoba dan takut gagal.
Berdasarkan kisah hidupnya tersebut lah yang membuat saya terinspirasi dan mengidolakan dirinya. Ia orang yang gigih, semangat dan pantang menyerah meskipun usahanya berkali-kali gagal tapi tak membuatnya putus asa. Ia selalu belajar dari pengalaman, hingga akhirnya usahanya membuahkan hasil yang manis. Selain itu, ada juga kata-kata bijak dari Yasa Singgih yang membuat saya semakin yakin untuk membangun sebuah bisnis. Yasa Singgih mengatakan bahwa, “Sukses itu bukan soal umur. Bukan juga soal modal besar. Atau bahkan pintar di kelas. Karena sukses datang dari kerja keras, jaringan pertemanan, dan motivasi yang kuat.”
Berangkat dari pengalamannya tersebut, saya dan suami saya pun tertarik mengikuti jejaknya. Kami mulai menggeluti usaha fashion, sejak duduk dibangku kuliah. Awalnya kami hanya menjual jersey bola saja. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, kami pun menjual berbagai macam kaos sablon, jaket/hoodie dan juga topi. Kami pun membeli barang di tanah abang. Kami menjual produk kami lewat berbagai online shop, seperti shopee, bukalapak, tokopedia dan tiktok. Alhamdulillah, saat ini kami sudah memiliki beberapa toko online dan semoga toko kami dapat terus berkembang dan semakin maju. Amiin….
Tri Angga Adiputra
2 tahun yang lalu
Kalau membaca apa aja ada buku saya baca kalau pemain bola di kartun subasa kalau pemain bola tim nas semua saya sukain karena membela negara biar menang dalam ber tanding
Syafira Janatunnisa
2 tahun yang lalu
Ayustina, karena bisa bersepeda dengan cepat.
NOVA AJI PRASETYO
2 tahun yang lalu
Tokoh yang sangat aku idolakan yaitu nabi muhammad saw
Rizka Amalia
2 tahun yang lalu
manfaat membaca buku adalah untuk menambah wawasan baru
Lutfiyana Amalia Solehah
2 tahun yang lalu
tokoh nya adalah nabi Muhammad saw
karena beliau memiliki sifat, tutur kata, sikap, dan perbuatan yang terpuji sehingga layak untuk diteladani dalam kehidupan sehari-hari.
Adzka Riqza Maulan
2 tahun yang lalu
lebih banyak pengetahuan dan memahami materi disetiap buku
Bagus tri Wijanarko
2 tahun yang lalu
Iya, karena dari membaca kita bisa tau apa yang kita tidak tau dan dari membaca saya seperti mengelilingi dunia