

Ya Allah, maaf kami memang pelupa
Rizqi Ilman Mubarok
Tersedia di:
Deskripsi
Dalam waktu satu hari, apa hal yang selalu menggelayuti pikiran kita? Barangkali pekerjaan, impian, harta, dan keluarga. Dari pagi hingga petang yang sibuk kita urus adalah pekerjaan. Yang sibuk kita rencanakan adalah mewujudkan impian. Yang selalu kita jaga dengan hati-hati adalah harta. Dan, yang hendak kita bahagiakan adalah keluarga.Semua hal itu yang selalu mengisi hari-hari kita dari bangun tidur hingga tidur lagi. Lalu pertanyaannya, Allah di mana? Jika yang selalu kita pikirkan hanyalah dunia. Allah ternyata akan hadir di pikiran kita saat keadaan darurat. Ketika masalah yang kita hadapi mulai sulit, dan hati terlalu sakit. Barulah di sana, kita tiba-tiba ingat bahwa kita punya Allah. Lalu kita mengadu dan meminta pertolongan-Nya agar hidup kita kembali baik-baik saja.
Ulasan
Buku Terkait
Buku Rekomendasi Lainnya

PENYULUHAN Hukum Ke V Tentang Utang-Piutang dan Jaminannya

Konflik bersejarah - Waffen SS
OKTORINO, Nino

Blooming in morocco fashion notes
Aju Isni Karim ; Farah Rizki

Biology of the plant cuticle vol. 23
RIEDERER, Markus

Pendidikan karakter berbasis dongeng
HENDRI ; NURBAYA, Nunik Siti

phonetic storybook 16
Jean Elsie Cox ; J. Lyn Fara

Seri Pengayaan Pendalaman Buku Teks Geografi 1A : SMA Kelas X
Shokhikhul Irsyad

Khan : Sepenuh Cinta
Nia Maharani

Si nyentrik yang disukai : Jokowi
-

Mengenal Komputer
Teguh Esha, Petrus (Pengarang)

Peter rabbit tales : peter hops aboard
Potter, Beatrix (Pengarang)

Smart activity book anak muslim : cerdas, ceria, dan berakhlak karimah
Fitri Nurul Aulia (penulis) ; Nofiandi Riawan (editing)

Bahagia itu sederhana
Lubbock, Sir John (Pengarang) ; Dewi Wulansari (Pengarang)

Pemberian terbaik deri
Nindia Maya (Pengarang) ; Evieriel N. P. (Ilustrator)
