JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh
Pinjam buku ini
Muhasabah Cinta :  (Bait-Bait Hikmah dan Doa-Doa Makbul)

Muhasabah Cinta : (Bait-Bait Hikmah dan Doa-Doa Makbul)

Abu Zulfan Ardhani

Edisi Cet.1
Penerbit Jakarta : Elex Media Komputindo, 2017
Deskripsi Fisik 277 hlm. : ilus,. ; 21 cm.
ISBN 978-602-04-1842-1
Subjek PSIKOLOGI ISLAM / MUHASABAH CINTA
Bahasa Indonesia
Call Number 297.261 ABU m

Tersedia di:

Perpustakaan Jakarta - Cikini
Dapat dipinjam: 9

Deskripsi

Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan sekumpulan diksi atau kosakata yang bermuatan renungan, sekaligus permohonan saat kita dihimpit masalah kehidupan. Dengan membaca dan menelisik lebih dalam lagi, seyogianya kita merenungi, sudahkah kita menjadi manusia seutuhnya? Manusia yang memanusiakan manusia, adalah hamba yang semestinya menghamba, baik lahir maupun batin. Tema, yang kemudian menjadi judul buku ini adalah Muhasabah Cinta, memiliki bagian per bagian di dalamnya. Ada 99 diksi atau kosakata yang mewakili masingmasing pembahasan, yang tiap pembahasan berisi kata hikmah, dalil, permenungan, pun doa-doa yang —insya Allah —makbul. Poin pentingnya, Muhasabah Cinta mewakili perasaan rindu kita, perasaan sayang kita akan kejujuran yang makin langka; tentang rasa kemanusiaan yang sejatinya ada dan di atas kedudukan yang bagaimanapun. Muhasabah Cinta adalah persoalan perenungan yang laiknya dibutuhkan agar kita tetap menjadi manusia yang manusiawi, di zaman yang makin hari tinjauannya makin materialis ini. Yang tolak ukur status dan muruah ditentukan oleh besaran nominal yang dimiliki. Dilihat dari segi konten, sebagai misal, ada diksi “Jujur” dalam satu bagian buku ini. “Jujur” sebagai kata kunci dijadikan tolak uraian dalam pembahasannya. Dalil dan kata hikmah pun bersinggungan dengan kosakata yang jadi subjudul tersebut. Begitu berlaku untuk subjudul berikutnya, sampai berjumlah 99 kosakata. Juga 99 doa harian yang menyelingi di akhir tiap bagiannya. Akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Pada proses hidup dan kehidupan ini, kita tak berarti apa-apa tanpa kehendak-Nya. Yaitu, kehendak-Nya untuk menjadikan keislaman, keimanan, dan keikhsanan ada pada diri seseorang hingga ia menemui ajalnya, “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahankesalahan kami, dan matikanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.” (Q. S. Ali -‘Imrân [3]:193). Waallahu a’lamu bish-shawab.

Ulasan

Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!