Kenikmatan hidup adalah jika kita bersedia mengucapkan selamat datang terhadap segala tantangan. Ketenangan sejati tercipta dari kesiapan hati dalam menghadapi risiko. Apa pun bentuknya. Di sini, terletak kedewasaan yang terbingkai dari deretan pengalaman. Ada kematangan karakter yang terproses dari aneka peristiwa. Memuara ke aliran jiwa. Membentuk mental pemberani. Bukan pecundang. Pada saat yang sama, kualitas hidup kian membaik karena setiap peristiwa dijadikan pembelajaran untuk diambil manfaatnya. Mental kuat akan tercipta bila rasa keterarahan dalam hidup juga kuat. Dalam bahasa agama kita menyebutnya tauhid atau teologi. Kata lainnya, hidup ini kita muarakan untuk ibadah. Sedih-senang, lapang-sempit, terkenal-terasing, untung-rugi, dan seterusnya sekadar administrasi dalam menjalani hidup. Kita lebih hebat, lebih kuat, lebih besar dari masalah yang sudah, sedang dan akan kita hadapi. Dengan demikian, kita terbebas dari belenggu kesedihan di masa lalu dan belajar mengkreasi rasa takut di masa depan untuk kemudian diubah menjadi potensi unggulan yang mungkin sebelumnya telah terlintas di benak atau tak terpikirkan oleh kita sama sekali. Kesabaran dalam berproses kreasi merupakan jembatan penghubung kesuksesan sejati. Dengan demikian, kita tidak saja bisa meningkatkan keterampilan dalam banyak hal, kita pun mampu mengolah hati agar terus bahagia di setiap suasana. Karena, bahagia terletak di hati, sebagaimana dengan penderitaan juga di hati. Tetapi kita memilih untuk bahagia, terlepas dari luar diri yang sedang menghadapi masalah. Agar Hidup Lebih Baik dan Semakin Bahagia merupakan buku yang mengupayakan untuk mengkreasi setiap peristiwa menjadi tambahan kebaikan dan meningkatkan cita rasa kebahagiaan dalam diri, keluarga, dan masyarakat luas.