“Esok akan menjadi kini. Kini yang menjadi kemarin tak dihiraukan, karena segala yang lampau hanya gumpalan hitam.” Tokoh Kita merasa sangat kehilangan. Kematian istrinya membuat dunianya kacau. Dia begitu rindu, sampai-sampai dia terus berjalan dan pada setiap tikungan dia berharap akan berjumpa dengan istrinya. Dia pun memutuskan: dia harus ziarah ke makam istrinya!Sepanjang perjalanan menuju ke sana, Tokoh Kita mengambil berbagai keputusan ajaib. Mula-mula dia bekerja menjadi pengapur dinding kuburan, mendobrak aturan hingga seisi kota geger.