Hidup Wallaili Wannahar berubah ketika diterima sebagai murid oleh Abah Suradira, seorang mursyid yang mengajarkannya ilmu tasawuf. Jalan tasawuf yang ditempuh Lail begitu pemuda itu biasa dipanggil hanya memiliki Allah di ujungnya. Sebelum ada apa-apa, sebelum apa-apa ada, sebelum ada itu ada, ada Allah. Begitulah yang selalu diingatkan oleh Abah Suradira.