Alice tidak tahu alasan kedua orangtuanya membeli rumah ini. Dari sekian banyak rumah yang dijual di kota ini, kenapa orangtuanya memilih rumah tua, bercat kusam dengan lantai yang berderak, dan pelapis dinding yang sudah mengelupas di sana-sini ? Belum lagi halamannya yang luas tak terawat dengan rumput liar setinggi pinggang orang dewasa. Alice langsung tidak menyukai rumah ini, apalagi ketika keanehan-keanehan mulai terjadi. Yang paling membuatnya terkejut adalah seseorang yang berdiri di jendela atap rumahnya, melambaikan tangan seolah mengusir dirinya. Dan alice berani bersumpah bahwa orang itu adalah dirinya.