Anak Telinga
Redi Panuju
Tersedia di:
Deskripsi
Pakailah telingamu, Ibu. Jangan hanya untuk melahirkan anak hedonisme seperti aku. Lahirkan benih-benih akhlak yang terpuji. Lahirkan cahaya terang peradaban yang membuat manusia tersenyum sepanjang hari, sepanjang masa.Itulah kata-kata terakhir Basukarna alias Surya Atmaja Putra, sebelum mengembuskan napas terakhir akibat panah Arjuna yang tepat mengenai dada. Arjuna—adik kandung beda ayah itu, telah mengakhiri cerita tentang Kunti yang terpesona pada permainan dunia dan tentang Karna yang terpaksa dilahirkannya lewat telinga.Perilaku melawan etika sosial, keangkaramurkaan akibat gengsi dan ketamakan materi serta kekuasaan telah terjadi sejak awal peradaban manusia. Dan nenek moyang kita telah menukilkannya dengan indah dalam cerita wayang. Redi Panuju, setidaknya berusaha mengangkat kembali cerita reflektif itu untuk menjadi renungan kita.