Magening
Wayan Jengki Sunarta ; Editor; Khanifah
Tersedia di:
Deskripsi
"Putu Mudra, mantan aktivis mahasiswa, pernah terlibat dalam Gerakan 1998 menggulingkan rezim Soeharto. Setamat kuliah, dia menjadi wartawan, lalu menganggur karena korannya bangkrut. Dia sempat menjadi penjaga toko buku kecil. Lalu menganggur lagi, sebelum akhirnya diterima bekerja menjadi manajer program pada yayasan kesenian di Dusun Magening, Bali Timur. Mudra menetap di Magening, dusun tua yang pernah menjadi basis PKI. Bergaul akrab dengan para petani, minum tuak bersama para muda, hingga terlibat dalam konflik politik pemilihan Kepala Dusun (Pildus). Mudra menggerakkan para pemuda berpikiran kritis. Dia menjagokan seorang anak muda pemberani untuk menjadi Kepala Dusun (Kadus). Namun jagoannya dikalahkan oleh kelicikan, politik uang, dan nepotisme dalam Pildus itu. Mudra dituduh memprovokasi warga. Beberapa warga memusuhinya. Mudra diteror dengan ilmu hitam (leak). Bahkan, cintanya pada Kania, pelatih tari Bali pada yayasan, kandas di tengah jalan. Mudra mengalami dilema, antara pergi atau terus bertahan di dusun yang terlanjur dicintainya itu.