Aral Digjaya, siswa SMA Menes paling badung dan paling sering mendapat hukuman. Kenalkan juga: Aral Digjaya, siswa paling solider, pintar dan berani mendebat guru, tetapi… paling taat dan takluk pada sang ibu. Baginya, Ibu adalah puisi paling indah yang pernah tercipta. Gejolak darah remaja membuat kepala Aral dipenuhi fantasi liar dan obsesi penaklukan. Objeknya adalah Fe, anggota paskibra paling cantik dan poluler di sekolahnya. Demi sebuah ciuman di bibir gadis itu, Aral rela melakukan segalanya. Namun, ketika hanya tinggal sejengkal jarak di antara mereka, lelaki muda itu ditampar sebuah pertanyaan dari Fe, “Apakah kamu mencintaiku?” Tentang Aral adalah segala tentang pencarian jati diri khas lelaki. Bergulat antara dorongan nafsu dan pikiran waras. Tentang cinta dan tanggung jawab yang membuatmu menjadi lelaki sejati. ”Cinta itu menjaga. Kalau kamu mencintai seseorang, hal pertama yang segera hadir dalam hatimu adalah keinginan untuk menjaganya, bahkan dari khayalan terliarmu sekalipun.”