Tan, jelas, tidak memperlakukan komunisme sebagai satu ideologi; ia adalah metode. Satu alat berpikir sistematis untuk membedah realitas dan menganalisis bagaimana seyogianya pergerakan digulirkan, pembagian wewenang dilangsungkan, dan pengorganisasian kerja ditata. la menggunakannya ketika harus mengkritik Sukarno yang partainya terlalu disibukkan dengan memikat rakyat dengan kata-kata, 'grande-eloquence,' dan kehilangan pijakan bagaimana mengorganisir serta mendisiplinkan mereka. Dan, tentu saja, ia menggunakannya untuk menggerakkan orang-orang agar mau berdiri di hadapan kolonialisme Eropa saat itu.