Emha Ainun Nadjib menguliti dalam-dalam perkara kemusliman "birokrasi". Ketaatan yang penuh rasa "takut kepada atasan", bukan kecintaan dan pengabdian pada tuhan. Semua kemudian berputar pada halal-haram, surga-neraka, pahala dan dosa. Dalam kegelisahannya seolah-olah Emha Ainun Nadjib berkata "Apa tidak malu kita kepada-Nya, pada akal dan perasaan kita sendiri?"