Setiap insan iingin lepas dari segala penderitaan dan mendamba kebahagiaan. Pujian, imbalan, dan perlakuan baik dari orang lain diyakini luas menjadi pemupus derita sekaligus pembawa bhagia. Kita pun sering menujukan tindakan, bahkan amal ibadah kita, untuk meraih semua itu. Padahal, Islam mengharuskan semua amal hanya ditujukan kepada Allah. Inilah yang disebut ikkhlas, penentu kualitas dan syarat sah diterimanya suatu amal. Lalu, bagaiman kita mendamaikan kecenderungan insani dan ketetapan ilahi ini ?