

Dosa-Dosa Nurdin Halid : (Ketua Umum PSSI)
Antonius Sigit Suryanto
Tersedia di:
Deskripsi
Garuda di dadaku, Garuda kebangganku, Kuyakin hari ini pasti menang!' Lagu penyemangat timnas merah putih itu menggetarkan stadion Gelora Bung Karno. Sekitar 100 ribu penonton yang memadati stadion kebanggaan Indonesia pada perhelatan ajang AFF Suzuki Cup 2010 mengumandangkan lagu itu.Tak hanya di dalam stadion, di penjuru tanah air pun, semua kalayak lintas generasi bersorak mengusung nyanyian serupa. Euforia itu menciptakan atmosfer layaknya macan mengaum yang praktis membuat nyali lawan menciut. Itulah daya magis sepak bola! Semua tumpah ruah membela timnas. Secara serentak, nasionalisme Merah Putih bangkit. Padahal di hari hari biasa, publik kecewa berat dengan sepak terjang para petinggi dan penguasa negeri ini yang masih saja doyan korupsi, akibatnya publik merasa malu dengan tanah air mereka sendiri karena masih saja bergeming menduduki peringkat atas negara terkorup di dunia. Sungguh sebuah fenomena introspektif bahwa sepak bola menjadi wahana pemersatu kebhinekaan. Buktinya, nasionalisme merah putih justru menggelora manakala sepak bola Indonesia berlaga di pentas FIFA. Mereka mengusung panji-panji merah putih, menyuarakan bunyi-bunyian, menyanyikan yel-yel hingga lagu nasional. Tapi sayangnya, prestasi timnas lagi-lagi berujung pada antiklimaks. Terang saja, bola panas jebloknya prestasi timnas itu berada di tangan PSSI. Para pencinta bola Indonesia naga-naganya sudah muak dengan kepemimpinan Nurdin Halid. Selama Nurdin bertengger di singgasana sebagai Ketum, PSSI kehilangan pijakan. Masyarakat marah karena Nurdin tidak profesional dan gagal membangun persepakbolaan Indonesia. PSSI malah disulap menjadi gudang mafia. Terbukti dengan ditemukannya indikasi praktik pengaturan skor, pungutan tiket, sistem kompetisi yang sarat akan politik uang, dan celakanya lagi Nurdin sampai hati memelintir aturan FIFA demi melanggengkan posisinya sebagai Ketum, meski jelas-jelas keabsahannya cacat di mata hukum karena ia pernah dipenjara. Para pencinta sepak bola Indonesia menuntut Nurdin turun, meski Nurdin menolak untuk lengser. Rapor merah Nurdin berikut solusi membangun PSSI diuraikan secara faktual dalam Buku 'Dosa-Dosa' Nurdin Halid (ketua umum PSSI) yang ditulis oleh Erwiyantoro (wartawan senior olahraga). Sekali lagi, buku ini tidak bermaksuh menghakimi. Penulis memiliki bukti-bukti kuat bahwa reputasi Nurdin selama memimpin PSSI tidak layak untuk diteladani. Buku ini bertujuan untuk menyindir Nurdin, memberikan solusi membangun untuk PSSI, serta membesarkan hati para pencinta sepak bola Indonesia supaya tetap optimistis bahwa suatu saat nanti Garuda pasti menang!
Ulasan
Buku Terkait
Buku Rekomendasi Lainnya

Jalaluddin RUMI
NICHOLSON, Reynold A

Syetan VS Manusia
AL_UBAID, Abdul Aziz bin Shalih

Hidup Sesudah Mati : Sketsa Perjalanan Seorang Hamba Menuju Robbnya ;
AL_MUTHAWWI, Yasin Muhammad

Evolution and genetics
CASSAN, Fabian

English Dictionary for Kids : Kamus Lengkap Bergambar untuk Anak
W.S. Pribadie ; Penyunting; Ardi Darmawan

80 Kisah Awal Mula Dalam Islam
Hidayatun Ni'mah

Using Lotus Magellan
Gobel

Belajar Cepat AutoCAD untuk Pemula
Destyan (Pengarang) ; Ucak (Pengarang)

CHANGE! FROM NOW : Rahasia Melejitkan Potensi Diri dan Menguasai Seni Berkomunikasi
-

How To Be a Scientist
; Sam Priddy

Kiat mengatasi gangguan belajar
Wood, Derek (Pengarang) ; Ivan Taniputera (penerjemah) ; Ernestina Vena (penerjemah) ; Abdul Qodir Shaleh (editor)

Broken prince
Erin Watt

Muslimah yang disenangi Allah, Rasulullah, dan suami
Ummu Kaysa (Pengarang) ; Iyan AR (editor)

Orang-orang biasa : ordinary story
Andrea Hirata (Pengarang) ; Dhewiberta (Penyunting) ; Nurani Nura (Penyunting)
