Journey to Iran : Bukan Jalan-Jalan Biasa
; Dina Y. Sulaeman ; Susanti Priyandari
Tersedia di:
Deskripsi
Dalam perjalanan itu, kami (saya dan keluarga) berjumpa orang-orang Iran dari berbagai etnis, budaya, dan agama. Kami menyaksikan keanggunan dan keningratan orang-orang Gilan di utara, militansi kesukuan orang-orang Kurdi di barat, kehangatan nyala api orang-orang Majusi di timur, hingga keramahan khas orang-orang etnis Arab di selatan Iran. Desa kuno berusia lima ribuan tahun di Abyaneh, kebun-kebun mawar yang air sulingan bunganya dipakai untuk mencuci Ka'bah, kebun teh di pinggir Laut Kaspia, puing-puing perang di Khurramshar, kuil sesembahan orang Persia kuno di Dezful, kota kuno di Shoustar yang pernah diperebutkan pada era Khalifah Umar bin Khathab, masjid kaum Sunni di Sanandaj dengan beranda tuanya yang adem, Pegunungan Zagros yang membuat nafas tertahan, dan puing istana Persepolis yang menjadi bukti kemegahan peradaban Persia kuno, adalah di antara keeksotisan Iran yang kami saksikan dalam perjalanan itu.