Zubaidah memandang kepada suaminya, seraya meneguk air seleranya. Dadanya yang tiada penuh benar lagi ditekannya dengan tangan kirinya, akan menahan gelora hatinya. Suria duduk menggapai pada sandaran kursi, kakinya menolak-nolak ke meja, sedang ia mengembus-embuskan asap rokok ke loteng.