Sosok Soebronto Laras identik dengan automotif. Dunia automotif dan perbengkelan telah digeluti Soebronto sejak kecil, karena bapaknya, Moerdono, adalah pelopor pengusaha automotif dan pemilik bengkel yang di sukses di zamannya serta pereli yang tangguh. Bagi Soebronto automotif telah mendarah daging. Perkembangan automotif di Indonesia tak pernah lepas dari peran Soebronto Laras, baik di bidang olahraga automotif maupun produksi automotif. Ditambah pemahaman tentang rekayasa mesin yang dipelajarinya di Inggris, Soebronto menapak dengan pasti di jalur automotif sampai diberi gelar Raja Mobil. Terlahir sebagai anak pejuang yang ibu bapaknya Perintis Kemerdekaan, tertanam akar yang kuat dalam diri Soebronto sebagai nasionalis. Penggojokan di kepanduan dan arena olahraga serta hobinya bermain musik, telah membentuknya menjadi manusia yang berkarakter. Soebronto sempat diberi predikat "anak jalanan: oleh kalangan elit di Menteng tempat tinggalnya, karena suka berkelahi, bergaul dengan anak kampung, dan jajan di pinggir jalan. Ada suatu ironi bahwa waktu itu kalangan elit di Menteng yang notabene para pejuang dan kaum intelektual yang baru keluar dari kancah revolusi, memagari pergaulan anak-anaknya hanya sebatas "anak gedongan". Dan Soebronto melanggar "pagar batas" itu dengan keberanian menanggung risiko. Terbukti pengalaman masa kecil dan masa remaja itu menjadi bekal bagi Soebronto untuk tampil sebagai pemimpin yang solid. Pada umur 29 tahun ia telah mencapai kedudukan puncak sebagai direktur utama. Kiat suksesnya dilandasi oleh disiplin tinggi dan kerja keras, ilmu dan inovasi, imajinasi dan kreativitas, sportivitas dan semangat pantang menyerah, kepekaan sosial dan tenggang rasa, menjaga kelestarian lingkungan sampai meraih Upakarti, pergaulan dari kalangan atas sampai kalangan terbawah tanpa mengenal perbedaan kelas. Saat ini Soebronto Laras, memimpin 69 perusahaan, yang satu sama lain saling terkait dan saling mendukung di bidang automotif. Soebronto Laras dengan segala kapasitas yang dimilikinya telah mengekspresikan dan mengaktualisasikan dirinya selama 30 tahun pada perusahaan produksi automotif Suzuki. Disanalah dia mengerahkan segenap potensinya untuk menjadikan Suzuki dari brand yang tidak diperhitungkan menjadi Raja Jalanan.