Rasio wirausaha di Indonesia masih di bawah negara tetangga di kawasan Asia, seperti Singapura, Malaysia, dan lainnya. Kondisi ini menjadikan Indonesia sekadar "Big Market" tanpa "BIg Product". Kelak, resikonya adalah ketimpangan dalam neraca pembayaran negara, karena anggran impor selalu lebih besar daripada pemasukan ekspor. Sebagai anak bangsa, kita tidak boleh menyerah. Bersama-sama, kita harus bengkitkan kembali semangat berwirausaha dan mindset kehidupan mandiri. Buku ini tentu tidak dapat memenuhi semua harapan untuk memajukan Indonesia melalui wirausaha.