Hans J. Morgenthau mengistilahkan esensi politik dengan the struggle for power, perjuangan untuk mendapatkan kekuasaan. Determinasi institusional partai dan person kerapkali berwawasan pragmatisme yang kental. Dalam terma ini, resiprokalitas prilaku elit serta laku ambiguitas semakin kentara dengan menjalin komunikasi koalisi yang hanya menguntungkan diantara mereka saja serta menafikan kepentingan rakyat.