Charlie and the Chocolate Factory oleh Roald Dahl adalah salah satu novel anak-anak paling populer. Novel ini bercerita tentang petualangan lima anak yang berkesempatan berkunjung ke pabrik cokelat paling terkenal di dunia, Wonkas. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gangguan kepribadian Wonkas serta penyebab gangguan tersebut. Tujuan pertama adalah untuk mengidentifikasi karakteristik Willy Wonka. Kemudian, tujuan kedua adalah untuk mengungkap gangguan kepribadian Wonka dan menjelaskan penyebab gangguan tersebut. Analisis menunjukkan bahwa Willy Wonka inovatif, flamboyan, keras kepala, arogan, dan otoriter. Dia suka menjadi pusat perhatian dengan mengenakan pakaian yang keterlaluan. Dia tidak tahan dengan pertanyaan dan menganggapnya sebagai kritik atau ancaman. Dia selalu membanggakan produk yang dia buat untuk tamunya. Terakhir, dia selalu ingin mengendalikan setiap situasi, termasuk mengendalikan penerusnya. Empat ciri terakhir yang disebutkan menyiratkan bahwa Wonka memiliki gangguan kepribadian narsistik. Ada tiga penyebab gangguan kepribadian Willy Wonkas. Penyebab pertama adalah hidup sendiri selama bertahun-tahun tanpa kontak langsung dengan manusia. Dia mengasingkan dirinya dari masyarakat selama bertahun-tahun; dia hanya memperhatikan dirinya sendiri. Penyebab kedua adalah kegilaan media yang terus menerus. Orang-orang sangat menghargai produknya dan lambat laun dia berpikir bahwa dia adalah yang terbaik untuk segala hal karena masyarakat sudah berpikir demikian. Penyebab ketiga adalah mata-mata yang berpura-pura menjadi karyawannya dan mencoba mencuri resepnya. Dia menjadi sangat terpukul karena tragedi itu. Dia memecat semua karyawannya dan memilih untuk tidak pernah keluar dari pabrik lagi. Dia telah kehilangan kepercayaannya pada orang-orang, dan dia terlalu takut untuk dikhianati oleh para pekerjanya untuk kedua kalinya.