JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh
Pinjam buku ini
Terjun dan kisah-kisah lain

Terjun dan kisah-kisah lain

Gordimer, Nadinde (Pengarang) ; David Setiawan (Penerjemah) ; Tia Setiadi (Penyunting)

Edisi Cetakan pertama
Penerbit Yogyakarta : Basa Basi, 2017
Deskripsi Fisik 308 halaman ; 14 x 20 cm.
ISBN 9786023913695
Subjek Kesusastraan Afrika
Bahasa Indonesia
Call Number 823 GOR t ; 896 GOR t

Tersedia di:

~Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Dapat Dipinjam: 1
Baca di Tempat: 0
Sedang Dipinjam: 0
00006014964
Tersedia
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5
896 GOR t
Koleksi Fiksi Asing dan Terjemahan
~Perpustakaan Jakarta Barat - Tanjung Duren
Dapat Dipinjam: 2
Baca di Tempat: 0
Sedang Dipinjam: 0
00005426612
Tersedia
RUANG KOLEKSI UMUM BARAT - Ruang Layanan Khusus Remaja dan Dewasa
823 GOR t
Koleksi Umum
00005426613
Tersedia
RUANG KOLEKSI UMUM BARAT - Ruang Layanan Khusus Remaja dan Dewasa
823 GOR t
Koleksi Umum

Deskripsi

Nadine Gordimer, pengarang Afrika Selatan, dengan konsisten merekam dinamika pergulatan manusia-manusia Afrika, yang kini tak lagi hanya terbatas pada sosok berkulit hitam, disebabkan oleh kolonialisme Eropa yang mengharu-biru identitas kebangsaan dan mencacah-cacah wilayah sekaligus mengkategorisasikan warganya berdasarkan tingkat kegelapan warna kulitnya. Suara tokoh-tokoh rekaan Gordimer dalam Terjun dan Cerita-cerita Lainnya ini mewakili ambiguitas, prasangka, alienasi dan dislokasi manusia-manusia pasca-kolonial Afrika. Maka, sudut pandang seorang Kulit Putih yang mengkhianati teman-teman sewarna kulitnya, yang merancang sebuah proxy war untuk mengadu domba sesama Kulit Hitam setelah sebuah kemenangan Revolusi (dalam Terjun), berkelindan dengan sudut pandang seorang gadis Kulit Hitam yang harus mencerna mengapa ia tak boleh berharap untuk pulang setelah ia mengungsi (dalam Safari Paripurna). Tema “pulang” pun banyak terwedar dalam cerpen-cerpen lainnya, misalnya, Eksodus Ayahku, Teraloyna, Rumah dan Amnesti. Meskipun ia perempuan Kulit Putih, tetapi Peraih Nobel Sastra pada 1991 ini aktif berpolitik menentang Apartheid di negaranya, sehingga ia pun harus menghadapi sensor rezim supremasi Kulit Putih itu. Setelah era gelap itu berakhir, ia melanjutkan aktivismenya dalam kampanye penanganan HIV/AIDS.

Ulasan

Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!