Ruang bagi perempuan tak bebas direngkuh bukan karena perempuan tak mau menggunakan otonominya, tetapi karena pertimbangan yang matang menyangkut kebahagiaan orang-orang yang dicintainya. Novel ini berbicara jujur tentang kebimbangan, kegamangan, sekaligus kehendak kuat untuk memperjuangkan kebahagiaan dan cinta