Jangan pernah jadi malaikat : dari dwifungsi "penguasaha" intrik politi, sampai "rekening gendut"
Christianto Wibisono
Tersedia di:
Deskripsi
"Motif tindak korupsi saat ini sudah bukan lagi soal kebutuhan hidup, melainkan KERAKUSAN GAYA HIDUP PREDATOR. Inilah pola tingkah laku kebanyakan elite politik dan pemerintahan Indonesia sekarang. Mulai dari mereka yang duduk di jenjang karier paling awal sampai elite teras lembaga tinggi negara. Repotnya lagi, Indonesia kini telah memasuki era DWIFUNGSI ”PENGUASAHA”. Semakin banyak pengusaha yang sudah dan akan merangsek masuk ke dalam sistem dan rezim politik menjadi penguasa. Hal ini tentu rawan dengan intrik politik dan konflik kepentingan yang bisa mengarah pada skala korupsi yang jauh lebih mengerikan dan negara terancam menjadi sandera. Apalagi, Indonesia saat ini belum begitu mengenal wacana konflik kepentingan yang bahkan di negara demokrasi mapan juga masih relatif baru. Dalam situasi seperti ini, tentu mustahil mengharapkan KPK bisa menjadi malaikat dalam pemberantasan korupsi, sekalipun lembaga tersebut sudah diberi kekuasaan sedemikian besar nyaris tanpa kontrol dan tanggung jawab, kecuali terhadap diri sendiri. Tidak ada jaminan sedikit pun bahwa mereka tidak akan melakukan tebang-pilih. Sebaliknya, KPK juga tidak bisa diandaikan dapat menjadi seperti Ayub yang meskipun dibuat terpuruk tetap setia kepada iman. KPK pada kenyataannya harus diberi gaji khusus dan perlakuan istimewa, dan tetap saja ada yang terlibat pemerasan atau penyalahgunaan wewenang khususnya. Maka dari itu, buku ini menawarkan pendekatan dan solusi komprehensif yang sama sekali berbeda. Berdasarkan studi perbandingan empiris dengan negara lain dan sejarah pemberantasan korupsi sejak zaman demokrasi liberal, ada trio senjata pamungkas yang disodorkan: UU Amnesti Berpenalti, UU Pembuktian Terbalik, dan UU Anti-Konflik Kepentingan. Hanya dengan cara ini, RI bisa diselamatkan dari ancaman para predator penyandera negara."
Ulasan
Buku Terkait
Buku Menelusuri Akar Krisis Indonesia
Christianto Wibisono (Pengarang) ; Ignatius Haryanto (edior)
Perekonomian Indonesia menyongsong Abad XXI
; Johnny Jermias ; Frans Limahelu ; Normin S. Pakpahan ; Sukanto Reksohadiprodjo ; Ismail Saleh ; Ida Bagus Putu Sarga ; Midian Sirait ; Tulus Tambunan ; Irzan Tandjung ; Christianto Wibisono
Mengapa orde baru gagal
M.J Kasiyanto (Pengarang) ; Christianto Wibisono (Pengarang) ; GM Sudarta (Ilustrator)
Gerhana hati nurani
Christianto Wibisono (Pengarang)
Buku Rekomendasi Lainnya
Analisis diri
HUBBARD, L Ron
Menuar Taman Sorga
IBNUL, Jauzy
Tajuk-Tajuk Mochtar Lubis Di Harian Indonesia Raya (Jilid2)
LUBIS, Mochtar
MOdul ketentuan umum dan tata cara perpajakan
SIHALOHO, Cyrus
Rahasia superdahsyat dalam sabar dan sholat
SYARBINI, Amirulloh ; AFSARI, Novi Hidayati
Smartphone photography : foto kece cuma pakai HP
Ariana Octavia (Pengarang) ; Tesara Rafiantika (Pengarang)
Melawan Konspirasi Global Di Teluk Jakarta ;
Ahmad Khoirul Fata ; Ma'mun Affany
Psikologi Umum dengan Perspektif Baru
-
Dari teori hingga praktik pengolahan digital image dengan Photoshop CS3
-
Ayo,membuat Papertoy cerita rakyat
Faisal Azad
Keep talking Spanish : kursus audio 10 hari
Juan Kattan-Ibarra (Pengarang) ; Gianto Widianto (Pengarang) ; Denis Toruan (Pengarang) ; Adeline Bangun (Pengarang)
Magic Land : Petualangan Empat Sahabat di Negeri Ajaib
Nabilah Zulinar (Pengarang)
Ideologi gender : dalam novel Indonesia era reformasi
Yulianeta (Pengarang) ; Rahardian Tegar Kusuma (Ilustrator)
Meneladani Nabi Ayub AS = Emulating Prophet Ayub AS
Canun Kamil (Pengarang) ; Fufu Elmart (Pengarang) ; Yul C. (Ilustrator) ; Ayu Lestari (Penyunting) ; Rita Anggorowati (Penerjemah)