Misionarisme di Banten
Mufti Ali (Pengarang) ; Moh. Ali Fadilah (Penyunting) ; Fajarianto (Ilustrator)
Tersedia di:
Deskripsi
Penelitian Claude Guillot (2008) terhadap puluhan surat yang dikirim dari Banten tahun 1671–1682 oleh anggota misi dagang Prancis dan misionaris Katolik Prancis, Jean Baptiste de Guilhen, mengungkapkan bahwa misionarisme benar-benar “ikut menumpang” kapal dagang Prancis dan mendapatkan fasilitas dan dukungan dana yang tidak sedikit dari Kompeni Prancis. Rumah tinggal de Guilhen di Banten menjadi tempat persinggahan semua pastor dan agamawan yang datang mengunjungi Banten. Pada pertengahan kedua abad ke-19, Banten menjadi daerah tujuan kegiatan sistematis misionaris Kristen. GIUZ (Genootschap voor In en Uitwendige Zending) dan NZV (Nederlandsche Zending Vereeniging) adalah dua lembaga misionaris Belanda yang mengirimkan tenaga penginjil secara aktif di Banten antara tahun 1854–1942. Tokoh besar penginjil Belanda yang lahir di Sri Lanka dari ibu yang berdarah Afrika Selatan, F. L. Anthing, pendiri GIUZ, berhasil membaptis 650 orang pribumi, 75 orang Tionghoa, dan satu keluarga Badui. Dua “zendeling tukang” yang lahir di Jerman: C. F. A Sperhak an Adolf Mühlnickel, yang berafiliasi ke GIUZ, mendirikan jemaat Kristen yang tersebar di sejumlah daerah di Tangerang: Poris Tapel, Ciater, Kresek, Kampung Bolang, dan Cikuya. NZV melalui para penginjilnya seperti L. Tiemersma (1889–1909), A. A. Pennings (1894–1902), O. van der Brug (1909–1926) aktif menyebarluaskan ajaran Kristen kepada warga Banten. Tiemersma menjadi penginjil aktif di wilayah Tangerang. Gereja, poliknik, dan sekolah di Leuwidamar dan kota Rangkasbitung didirikan oleh A. A. Pennings. Sepeninggal keduanya, kegiatan misionarisme dilanjutkan oleh O. van der Brug. Meskipun upaya kristenisasi terhadap masyarakat Banten saat itu tidak membuahkan hasil yang diharapkan, karena kuatnya resistensi masyarakat Banten, tetapi upaya itu ternyata dalam dinamikanya menorehkan lembaran catatan sejarah yang unik. Umat kristiani dari Banten menjadi anggota jemaat Kristen di beberapa daerah di luar Banten, seperti di Pangharepan (Sukabumi), Cikembar (Sukabumi) , dan Rawa Selang (Cianjur). Gereja di Kampung Sawah (Bekasi), Gunung Puteri, Jatinegara, Cigelam, Kwitang, Cideres (Bandung), dan hampir seluruh Gereja Pasundan yang tersebar di Banten, DKI, dan Jawa Barat, memiliki kaitan historis dengan jemaat Kristiani Banten abad ke-19.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya
Berpikir Ulang Tentang Keiondonesiaan
UTAMA, Jakob
Sukses sebagai manajer profesional tanpa gelar MM atau MBA
RUKY, Achmad S.
Tersesat ke Masa Lalu
NINIK, Handrini ; Syarifah Levi ; Agustrijanto
Berfikir dan berprestasi
SYAWALIAH, Ida Fitri
Jakarta dalam angka : Jakarta in figures 1996
JAKARTA KANTOR STATISTIK PROPINSI DKI
Suku bangsa dunia dan kebudayaannya
PRAM
Tropical conservation biology
BRADSHAW, Corey J.A.
Encyclopedia of human nutrition
Caballero, Benjamin
Anggukan ritmis kaki pak kiai
Arief Koes Hernawan ; Nurjannah Intan
Huruf-huruf pertamaku : alat musik
Kak Tiwi
Cara praktis menghitung kebutuhan material rumah
; J. Sugito ; Renggo
Essentials of financial management
Brigham, Eugene F. (Pengarang) ; Houston, Joel F. (Pengarang)
Kodifikasi hati : antologi puisi
Agit Praseta (Pengarang) ; Asrul Sanie (penyunting)
Komik Asma'ul Husna 3
Izzah Annisa (Pengarang)