Sahabat kok romantis?
Fiky (Pengarang) ; Yuli Pritania (penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
"Sahabat kok romantis?" Begitulah kata teman-teman Irgi dan Uma. Persahabatan antara Irgi dan Uma memiliki rasa sayang yang luar biasa di dalamnya. Mereka bilang kepada orang-orang kalau itu bukanlah romantis, melainkan perwujudan kasih sayang terhadap seorang sahabat. Irgi bersikap begitu lembut kepada Uma, dan Uma membalasnya dengan beribu perhatian. Selalu ada senyum disaat mereka sedang berdua. Mereka lebih romantis daripada orang pacaran. Bahkan, tempat makan yang katanya memberikan diskon 10% kepada pria yang membawa pasangannya pun memberikan itu kepada Irgi. "Dia bukan pacar saya, mas," protes Irgi kepada pelayan. "Jangan bohong, pacar cantik kayak gitu sayang kalo enggak diakuin," balas pelayan. "Kamu saya kasih diskon 10%, ya?" "Baru kali ini gue nemuin tempat makan yang ngasih diskonnya maksa," gumam Irgi. ••• "Aku boleh cium kamu, enggak?" tanya Irgi ke Uma. "Enggak boleh!" jawab Uma dengan tegas. "Kenapa?" "Kamu kan bukan pacar aku." "Yaudah, kalau gitu, aku boleh jadi pacar kamu, enggak?" "Irgi gila!" jawab Uma dengan sedikit berteriak sambil menoyor kepala Irgi. "Uma jahat," kata Irgi dengan ekspresi melasnya. Begitulah kata teman-teman Irgi dan Uma. Mereka melihat dua sahabat itu lebih romantis daripada orang pacaran. Bahkan, kafe yang biasa memberikan diskon 10% kepada pria yang datang bersama pasangannya ke sana pun memberi diskon tersebut kepada Irgi. “Dia bukan pacar saya, Mas.” “Jangan bohong, pacar cantik kayak gitu sayang kalau enggak diakuin. Kamu saya kasih diskon 10%, ya?” “Baru kali ini gue nemuin tempat makan yang ngasih diskonnya maksa.”