Cara kerja ingatan
Dadang Ari Murtono (Pengarang) ; Eva Sri Rahayu (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
Tidak bakal ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi bila dua ekor lele, dengan cara mereka sendiri, tidak mewariskan ingatan dari tokoh-tokoh kunci yang terlibat dalam kisah ini kepada seorang lelaki tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-27. Ari Murtono, lelaki itu, mengira dirinya gila sampai seorang psikolog menyarankan agar ia menuliskan ingatan itu. Dan inilah hasil ingatan tersebut. Sebilah keris yang konon tercipta dari kelamin seorang sunan yang ingin terbebas dari nafsu duniawi suatu ketika membikin kerusuhan kecil pada keluarga yang menjaganya. Kerusuhan kecil tersebut sepertinya akan berakhir begitu saja. Namun kerusuhan tersebut ternyata hanyalah benih yang bertahun-tahun kemudian tumbuh dan berkembang menjadi huru-hara yang melibatkan seluruh kawasan. Teror dan kerusuhan terjadi di mana-mana. Di puncak keputusasaan menghadapi situasi yang tak terkendali, terinspirasi dari peristiwa kematian bapak Yusuf Glewo, polisi menembak mati para preman dan pejambret, memasukkan jasad mereka ke dalam karung, lantas membuangnya di pinggir jalan. Mereka mengira hantu-hantu dari para kriminal itu akan membantu mereka. Hantu-hantu tidak pernah muncul. Namun, perang penghabisan segera akan dimulai!