Kematian hang di payau deli dan derita-derita lainnya
Bresman Marpaung (Pengarang) ; Tia Setiadi (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
penghulu kampung takkan membawa sesaji tanda sepakat menyanjung ruh jembalang laut menghujat Hang dan laut sekadar penepi pecahan sekutu ombak tak setia di musim maut penyebab lambung sekampung borok berkarat tak patut disanjung, sebab menggiring hanya sekerat berkat dapat dijerat di muara ramai pengerat Sejak tahun 1984, saat saya masih SMP, saya sudah mencoba menulis puisi. Saat itu, anak SMP yang belajar menulis puisi terbiasa menonjolkan keindahan alam, tetapi saya malah lebih suka tema ketidakadilan, ketimpangan, dan perjuangan yang berakhir derita. Derita seputar anak seusia saya, derita orang tua. Puisi-puisi dalam antologi Kematian Hang di Payau Deli dan Derita-Derita Lainnya adalah kritik saya atas derita-derita yang muncul akibat alam yang porak-poranda, politik, kepura-puraan, dan ketidakadilan yang saya temui selama saya melakukan perjalanan dari Aceh sampai Lampung, bahkan sebagian Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Bresman Marpaung