Episentrum konflik : jerusalem, yahudi dan gerakan politiknya
Mulawarman Hannase ; Mustahyung (editor) ; Lulu R (layout) ; Sujono Dalyanto (desain sampul)
Tersedia di:
Deskripsi
Berbicara tentang hubungan Palestina - Israel dan sejarah konflik yang terjadi, maka ada satu pertanyaan yang menjadi problematik untuk dijawab, apakah konflik Palestina - Israel merupakan konflik agama atau konflik politik? Ada yang berpandangan bahwa konlik tersebut adalah konflik agama dan ada yang berasumsi konflik ini merupakan masalah politik dan ekonomi semata. Padahal eskalasi konflik yang berlangsung sampai saat ini merupakan konflik multidimensi, gabungan dari berbagai masalah, mulai dari agama, politik, ekonomi dan masalah keamanan internasional. Untuk memahami pokok permasalahan yang terjadi, ada hal penting yang perlu ditelaah dan dalami terlebih dahulu yaitu memahami akar sejarah kota al-Quds atau Jerusalem.Lintasan sejarah kota ini sudah melewati fase sangat panjang. Pada masa silam berbagai kekuatan pernah menguasai kota yang memiliki warisan tiga agama besar (Yahudi, Kristen dan Islam) mulai dari Babilonia, Asiria, Persia, Romawi sampai penaklukan Umar Bin Khattab. Lahirnya gerakan Zionis sebagai sayap politik Yahudi modern telah mendirikan negara Israel di wilayah Palestina. dengan adanya kekuatan politik dan kepentingan ekonomi yang cukup besar oleh negara-negara besar seperti Amerika membuat negara-negara Arab mengambil sikap pragmatis menghadapi persoalan ini.