Manajamen kepuasan dan keterikatan pegawai : managing employee satisfaction and engagement
Darmin Ahmad Pella (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Bibliografi : halaman 190-191 ; Sebagai konsultan manajemen di berbagai perusahaan dan instansi pemerintahan, bagi saya, menulis buku adalah suatu kebutuhan. Menulis adalah kebutuhan disebabkan keprihatinan bahwa kita memiliki banyak konsultan manajemen SDM, tetapi literatur asli Indonesia dalam bidang manajemen SDM yang ditulis dengan baik masih sedikit. Buku manajemen SDM yang ditulis dengan baik masih sedikit di Indonesia. Kebanyakan praktisi, bila ingin mendalami ilmu, seringkali menyatakan lebih baik mengakses bahasa Inggrisnya, yang tentu lebih sulit dilakukan. Sebagai konsultan, bagi saya, menulis buku adalah sebuah keharusan. Keharusan disebabkan banyak pengalaman yang muncul dalam sesi pelatihan yang dapat dituliskan, agar bisa memberikan pencerahan bagi pihak lain. Ketika memberikan pelatihan, saya selalu mengatakan “Silakan “curman”. Semakin banyak curman Anda, semakin banyak ilmu yang keluar”. Sering sekali dalam sesi pelatihan, peserta asyik melakukan apa yang saya sebut sebagai “curman”, kependekan dari curhat manajemen. Curhat manajemen senyatanya menjadi bahan bakar motivasi untuk menulis buku guna mencerahkan lebih banyak orang. Menulis buku manajemen mengasyikkan. Menulis membuat saya bisa menggabungkan semangat akademis, berpikir ilmiah, sistemik, dan semangat continuous improvement. Saya merasakan bahwa menulis buku memberikan tantangan tersendiri. Menulis buku jauh lebih sulit daripada berbicara. Itulah sebabnya banyak konsultan mudah berbicara, namun belum tentu bisa berkomitmen menghasilkan buku. Kepuasan, keterikatan, dan produktivitas pegawai yang tinggi adalah isu semua pimpinan, baik di instansi pemerintahan maupun industri. Saya senantiasa berusaha menulis tema-tema sentral yang sangat diperhatikan banyak orang, baik di instansi pemerintahan maupun industri. Hal ini disebabkan niat untuk memberikan dampak bagi banyak organisasi sekaligus. Buku Manajemen Kepuasan dan Keterikatan Pegawai ini, merupakan salah satu tema buku yang sudah lama sekali ingin saya tuliskan. Sejak mulai bekerja di Astra, saya melihat betapa perhatian manajemen pada kepuasan pegawai (saat itu belum ada konsep keterikatan pegawai) memanusiakan pegawai dan menguntungkan pengusahanya sekaligus. Selama berkarir di Astra saya mencermati bahwa peningkatan kepuasan pegawai memberikan biaya lebih tinggi bagi pengusaha. Tetapi dampaknya, memberikan keuntungan lebih tinggi juga bagi pengusaha. Itulah sebabnya saya sangat meyakini pentingnya manajemen kepuasan dan keterikatan pegawai dan bersyukur bisa menyusun buku ini. Kepuasan pegawai dan keterikatan pegawai adalah dua tema besar manajemen SDM dan manajemen organisasi yang sangat berkaitan. Dalam bahasa sederhana, pegawai yang puas umumnya akan memiliki keterikatan yang tinggi. Selanjutnya, pegawai yang memiliki kepuasan dan keterikatan tinggi akan memiliki produktivitas yang lebih tinggi. Peningkatan produktivitas menciptakan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan produktivitas memungkinkan perusahaan menghasilkan output yang lebih besar untuk tingkat input yang sama, yang kemudian mendukung perusahaan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, dan berdampak akhir menghasilkan Produk Domestik Bruto yang lebih tinggi. Bagi pegawai, peningkatan produktivitas juga memiliki manfaat signifikan. Peningkatan produktivitas akan membuat pegawai memperoleh upah yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik. Dengan upah lebih tinggi, kesejahteraan pegawai dan keluarganya akan membaik. Dengan kondisi kerja yang lebih baik, pegawai akan lebih bahagia dan sehat secara mental.