Cerita rakyat nusantara : asal mula kalimas dan kisah-kisah lainnya
Gin Subiharso (Pengarang) ; Irwan Kurniawan (penyunting) ; Then Christyi (ilustrator)
Tersedia di:
Deskripsi
Seri Cerita Rakyat Nusantara ini berisi cerita: Asal Mula Kalimas, Senjata Pusaka Gede Pasekan, Skolong & Putri Cue, Asal Mula Negeri Jambi. Cerita-cerita rakyat yang berasal dari daerah-daerah di Nusantara ini dikemas dalam bentuk cerita bergambar. Asal Mula Kalimas merupakan cerita rakyat Jawa Timur. Cerita ini mengisahkan tentang asalusul nama Kalimas atau Sungai Mas. Munculnya nama Kalimas bermula dari upaya Sultan Agung untuk menyatukan kekuatan Mataram dan Kadipaten Surabaya. Namun, Adipati Surabaya teguh mempertahankan wilayahnya sendiri. Hingga muncul siasat dari pihak Mataram untuk mencemari Kali Brantas, sumber mataair masyarakat Surabaya, dengan segala macam kotoran, termasuk kotoran manusia. Tercemar kotoran, warna Kali Brantas berubah keemasan sehingga disebut Kalimas oleh Adipati Surabaya. Senjata Pusaka Gede Pasekan adalah cerita rakyat dari Bali. Dalam cerita ini dikisahkan asal-usul Buleleng dan Istana Singaraja. Dua kerajaan tersebut didirikan oleh I Gusti Gede Pasekan. Sebelum menjadi seorang raja yang berwibawa dan dicintai rakyatnya, I Gusti Gede Pasekan dilahirkan di tempat buangan. Skolong & Putri Cue merupakan cerita rakyat dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam cerita ini, dikisahkan seorang pemuda tampan bernama Skolong yang dijodohkan dengan anak bibinya yang masih dalam kandungan. Ketika lahir, anak sang bibi berupa sebuah ubi yang berbulu, dalam bahasa masyarakat setempat disebut Cue. Namun, setelah dewasa, si Cue kembali mewujud manusia sebagai gadis yang cantik. Skolong dan si Cue akhirnya menikah dan hidup bahagia bersama. Asal Mula Negeri Jambi atau Legenda Putri Pinang Masak adalah cerita rakyat dari Jambi. Dalam cerita ini dikisahkan asal-usul nama Negeri Jambi. Nama itu sendiri berasal dari nama Putri Pinang Masak. Ia menjadi pemimpin di Negeri Putri Pinang Masak setelah mengalahkan siasat raja buruk rupa yang hendak mempersuntingnya. Orang-orang dari negeri lain kemudian menyebut kerajaan ini sebagai Negeri Pinang. Namun orang-orang dari Jawa menyebutnya Jambe, karena dalam bahasa Jawa, pinang adalah jambe. Lama-lama, sebutan itu menjadi Jambi. Sebutan itu bertahan hingga sekarang. Selain mengisahkan tentang asal-usul suatu daerah, cerita rakyat yang tersusun dalam buku ini juga terdapat nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Bahwa setiap orang harus saling bergotong royong, tabah, dan hatihati dengan ucapannya. Kiranya, buku ini sangat berguna sebagai bekal pembentukan karakter bagi anak-anak bangsa.