Tersulut
Collins, Suzanne (Pengarang) ; Hetih Rusli (alih bahasa)
Tersedia di:
Deskripsi
Memenangkan The Hunger Games merupakan hal yang menggembirakan. Katniss Everdeen dan Peeta Mellark sama-sama masih hidup, serta sama-sama mendapatkan ketenaran dan kemahsyuran. Namun, mereka lupa kalau para victor (pemenang The Hunger Games) harus melakukan Victory Tour alias Tur Kemenangan. Mereka akan pawai ke semua distrik lalu berakhir di Capitol untuk 'merayakan' kemenangan mereka di game. Katniss dan Peeta juga harus menjadi mentor untuk calon tribute The Hunger Games selanjutnya. Sehingga, tentu saja 'akting' berpura-pura saling jatuh cinta yang dilakoni Katniss dan Peeta harus dilanjutkan, karena kehidupan mereka selamanya akan ditelevisikan. Tentu orang-orang tidak akan menyukai jika star-crossed lover yang menghebohkan seantero Panem putus, atau malah ketahuan kalau selama ini hanya berakting, bukan? Dan, Presiden Snow pun secara langsung memerintahkan Katniss untuk membuat orang-orang percaya, bahwa aksinya yang berkaitan dengan Nightlock merupakan 'atas dasar cinta', bukan karena ingin memicu pemberontakan. Karena, telah terjadi pemberontakan di distrik-distrik. Para victor diberkahi dengan uang, tempat tinggal baru yang mewah di Victors' Village di distrik masing-masing, kemahsyuran, dan tentunya dapat tetap hidup setelah melalui game. Akan tetapi, ada yang berbeda dengan The Hunger Games ke-75 yang jatuh pada tahun ini. Digadang-gadang, game kali ini lebih menarik. Karena Capitol menyebutnya sebagai Quarter Quell setiap 25 tahun sekali berarti ada yang spesial daripada The Hunger Games biasanya. Entah itu misalnya tanpa makanan, tanpa tempat berlindung, pokoknya arena dan alur permainan akan lebih ekstrem dari biasanya.