Qisasul auliya : kisah para kekasih Allah
Tsabit, Muhammad Khalid ; C. Romli Bilhar Anwar (penerjemah) ; Dien Cahaya SF (penyerasi) ; Nur Aly (penata isi)
Tersedia di:
Deskripsi
Bibliografi : halaman 307-311 ; Judul asli : Qishashul awliya ill-wa'izh wal-khatib wal-mu'alim wal-murabbi wal-qari al-adi ; Diterjemahkan dari Qishashul awliya ill-wa'izh wal-khatib wal-mu'alim wal-murabbi wal-qari al-adi tahun 2014 ; Inilah kisah para kekasih Allah yang dihimpun dari banyak sumber terpercaya agar dapat dipetik oleh para penasihat, khatib, guru, pendidik, orangtua, dan pembaca umum. Topiknya beragam dan dirangkai secara tematik. Bersiaplah untuk merasakan getaran kebaikan, ketulusan, dan keindahan karakter mereka dan tergerak untuk meneladaninya. “Bila sulit atau tak memungkinkan bagimu melihat dan memandang para kekasih Allah, menemui dan berkhidmat pada mereka maka tiada yang lebih bermanfaat bagi kalbu dan jiwa selain menyimak kesucian-hati mereka, merenungi kisah-kisah dan kebiasaan-kebiasaan mereka …. Alangkah agungnya kerajaan mereka itu …. Alangkah ruginya orang yang tak mengikuti mereka.” —Imam al-Ghazali, Sang Hujjatul Islam “Aku belum pernah melihat sesuatu yang lebih berguna bagi kalbu melebihi mengenang orang-orang saleh.” —Muhammad Yûnus “Hikayat itu adalah satu di antara tentara Allah yang dengannya Allah teguhkan tubuh-tubuh para murîd (penempuh kebenaran dengan bimbingan guru)—untuk istiqamah melakukan kebaikan melebihi orang pada umumnya.” —Syeikh Junaid al-Baghdadi “Aku lebih mencintai hikayat tentang para kekasih Allah dan keindahan akhlak mereka daripada membicarakan banyak masalah fiqih. Karena mereka itu layaknya ‘sosok-sosok pendidik’ bagi masyarakat).” —Abû Hanîfah, Imam Mazhab Hanaf