Diterjemahkan dari Zubad Khulashah at at-Tashawwuf wa Huwa al-Musamma Hall al-Rumuz wa Mafatih al-Kunuz ; Syekh Izzuddin bin Abdussalam (w.660 H) ; Ucapan orang arif bersumber dari kedalaman hatinya yang dialirkan oleh parit-parit pemikiran ke pintu lisannya, kemudian mengaliri ladang-ladang pendengaran. Apabila mengalir ke tanah yang subur, ucapan itu menumbuhkan pohon rindang penuh dengan bunga-bunga kebijaksanaan dan buah-buah pelajaran.”
Rasulullah saw. telah menjelaskan bahwa adab suluk itu tiga. Islam yaitu bangkitnya tubuh melaksanakan tugas-tugas hukum (syariat); iman yaitu bangkitnya hati menunaikan tugas-tugas keberserahan (hakikat), dan ihsan yaitu bangkitnya ruh menyaksikan Sang Raja Yang Mahatahu (makrifat).
“Tatkala menyimak ucapan-ucapan para ahli ahwal itu, kecerdasan pun sulit menjelaskannya dan imajinasi pun samar untuk menakwilnya, aku ingin menerangkan sebagian dari ucapan-ucapan itu yang diterima dengan lapang dalam dadaku, terlintas dalam pikiranku, dan terjangkau oleh kemampuanku,“ tutur Syekh.
Alhamdulillah, hal-hal yang musykil, pelik, bahkan kontroversial dalam tasawuf berhasil diurai secara cemerlang dan meyakinkan oleh ahlinya, yang disebut-sebut Sang Sulthanul Ulama—pakar tafsir, balaghah, ushul fiqih, fiqih, dan tasawuf. Selamat menjelajahi intisari makrifat, jenjang-jenjang untuk mencapainya, halangan-halangan yang merintanginya, terapi musik dan nyanyian, keindahan syair-syair sufistik, dan lain-lain.