Menjadi penulis yang produktif di media massa : cara jitu melejitkan kemampuan dan produktivitas menulis anda
Herman; Eko Sugiarto (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Bibliografi : halaman 131-133 ; Menulis adalah sebuah bentuk komunikasi dan dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang paling tinggi. Kegiatan menulis sejatinya akan meningkatkan kebiasaan membaca, karena menulis dan membaca ibarat dua mata pisau yang tidak dapat dipisahkan. Bagi seseorang yang sudah terbiasa dengan kegiatan membaca, kesulitan menulis akan mudah diatasi. Penulis hebat dilahirkan dari pembaca yang baik dan kritis. Dengan kata lain, membaca adalah proses awal yang tidak dapat ditinggalkan oleh seorang penulis. Menjadi Penulis produktif. Menulis berarti menyimpan apa yang telah kita baca dalam sebuah media yang bisa diwariskan kepada generasi berikutnya. Meskipun demikian, kegiatan ini justru masih dianggap sebagai pekerjaan yang berat dan membosankan. Sehingga tidak sedikit orang yang malas menulis dengan berbagai alasan seperti tidak ada waktu atau sibuk, belum cukup ilmu, tidak memiliki ide dan lain sebagainya. Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai (Tarigan, 1986:15). Menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan (Djago Tarigan dalam Sumarno, 2009:5). Menulis adalah meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain (Sumarno, 2009:5). Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks (Heaton dalam St. Y. Slamet, 2008:141). Menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan (M. Atar Semi, 2007:14). Menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa (Burhan Nurgiantoro, 1988: 273) Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikutip, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan berupa penuangan ide/gagasan dengan kemampuan yang kompleks melalui aktivitas yang aktif produktif dalam bentuk simbol huruf dan angka secara sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Sementara itu, kemampuan menulis adalah kemampuan berbahasa yang bersifat produktif. Artinya, kemampuan menulis ini merupakan kemampuan yang menghasilkan, dalam hal ini maksudnya menghasilkan tulisan (St. Y. Slamet, 2008:72). Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara otomatis, melainkan diperoleh melalui tindak pembelajaran. Berhubungan dengan cara pemerolehan kemampuan menulis, seseorang yang telah mendapatkan pembelajaran menulis belum tentu memiliki kompetensi menulis dengan andal tanpa banyak latihan menulis. Kemampuan menulis adalah kemampuan yang bersifat aktif dan produktif di dalam menghasilkan tulisan yang diperoleh melalui proses pembelajaran dan latihan secara terus-menerus.