

Bila rezekimu sempit inilah penyebabnya
Firdaus Aden (Pengarang) ; Akmal (penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Bibliografi : halaman 195-196 ; Pernahkah kita meriyalahkan keadaan? Pernahkah kita menyalahkan orang lain? Pernahkah kita begitu emosi karena suatu hal atau banyak hal sekaligus dalam satu waktu? Tentunya pernah. Terutama ketika kita terhimpit masalah yang berkaitan dengan ekonomi. kita menjadi lebih sensitif. Lebih mudah emosi. Kita seolah sukar menahan amarah, sehingga kita mengalami kesulitan mengendalikan perilaku. Kita cenderung tidak mau menerima masukan dari orang lain. Dalam keadaan demikian, tanpa kita sadari, kita dapat menyakiti orang, yang ujung-ujungnya dapat mempersempit rezeki kita sendiri. Tanpa kita sadari, karena tidak berpikir panjang, dan karena tidak berupaya melihat 'ke dalam diri kita sendiri' dulu, tahu-tahu kita sudah kehilangan banyak hal berharga. Kehilangan rezeki-rezeki yang seharusnya dapat kita rawat dan kita jaga. Jadi, apa yang harus kita ketahui untuk dapat kita ubah agar hal- hal tersebut tak terulang kembali? Apa saja penyebab yang menjadikan kita jauh dari rezeki? Bila Rezekimu Sempit Inilah Penyebabnya tidak hanya menyampaikan berbagai hal mengapa rezeki kita menjadi sempit, mengapa hidup kita terasa sulit, tapi sekaligus membantu menunjukkan solusinya. Insya Allah.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

Ekonomi farmasi
Spillane , J. James ; Eneste, Pamusuk

Hukum Islam = Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia Mohammad Daud Ali
ALI,Mohammad Daud

XXXHolic 15
CLAMP ; SINA ; NATALIE, Prasida

Dari dunia lain
WATARI, Chie ; SAWITRI, Tetriana

Ya Allah tolong aku : aku sedih.aku bingung.aku kesal
A.K

#Kalem
Yusuf Mansur

Peraturan dan mekanisme penegakan etika di Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH)
-

Tips Trik Membuat Burung Kicauan Berharga Jual Selangit
Bayu Setohadi

Pengantar ekonomi islam
Rio Makkulau Wahyu

Misi pemberdayaan : persepektif teologi feminis
Mery Kolimon (Pengarang) ; Tim BPK Gunung Mulia

Jari-jari peretas mimpi
Siti Mutmainah (Pengarang)

Omong kosong di Rumah Seni Cemeti
Wahyudin (Pengarang) ; Zulkarnaen Ishak (Pengarang)

Matahora
Bambang Widiatmoko (Pengarang)

Allah Maha Pencipta
Aya Sophia (Pengarang) ; Dien Nurmarina Malik (Penerjemah)
