Raia adalah salah satu dari mereka yang mempertaruhkan masa depannya di New York. Kota Big Apple itu bak labuan hatinya untuk keluar dari kebuntuan inspirasi setelah bercerai. Raia sudah sekian bulan belum memenuhi laptop dengan draft-draft berisi tulisannya. Sampai dia memutuskan untuk terbang ke New York. Berharap mendapatkan inspirasi sepadan untuk membuat karya baru. Dua bulan di New York sudah berlalu. Raia masih saja tetap terjerat dalam situasi terberat para penulis sepertinya, yaitu writer’s block.