Dalam pusaran adab dipimpin dan memimpin : biografi seorang aktivis
Dipo Alam
Tersedia di:
Deskripsi
Bagaimana seharusnya kita menempatkan Bung Karno dan Pak Harto di hadapan sejarah? Bisakah kita melihat Bung Karno hanya dari jasanya di tahun 1945? Atau, hanya dari dosanya di tahun 1965? Bisakah kita menilai Pak Harto hanya dari kontroversi terkait operasi pemberantasan komunisme semata? Bagi Dipo Alam, mantan ketua umum Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (1975–1976), bagaimana kita menilai serta menempatkan seorang pemimpin adalah bagian dari adab. Menurutnya, adab adalah kosakata penting yang kini banyak dilupakan. Padahal, dalam ajaran agama, misalnya Islam, posisi orang yang beradab dianggap lebih mulia daripada orang yang berilmu, sementara orang yang berilmu belum tentu beradab. Isu adab dijadikan oleh Dipo sebagai bingkai untuk menceritakan pengalaman hidupnya sebagai aktivis politik saat bersinggungan dengan kekuasaan tujuh orang Presiden Republik Indonesia, mulai dari Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo. Ada banyak cerita dan kesaksian dalam buku biografi ini yang akan memperkaya pengetahuan dan pemahaman kita mengenai sejumlah peristiwa menarik di masa lalu.