

Long bright river : mereka yang tak kembali
Moore, Liz ; Barokah Ruziati (alih bahasa)
Tersedia di:
Deskripsi
Sudah belasan tahun jalanan di area Kensington, Philadelphia, diguncang krisis opium. Dua bersaudari yang dulunya tak terpisahkan, melewati jalanan itu setiap hari, dalam tujuan yang jauh berbeda. Kacey hidup dengan menit demi menit dilalui antara satu transaksi dan transaksi lain, entah itu obat terlarang atau prostitusi. Sementara, Mickey setiap hari berpatroli melewati jalanan tersebut. Ia berharap suatu hari Kacey tersadar dan kembali padanya. Berkali-kali Kacey menghilang. Berulang kali pula Mickey menemukan adiknya sekarat, kemudian hidup lagi hanya untuk kembali ke jalanan. Setelah lima tahun tak saling berbicara, tiba-tiba Kacey kembali menghilang. Tepat saat pembunuhan berantai muncul di distrik yang diawasi Mickey. Setiap kali ada laporan penemuan mayat perempuan, Mickey berharap itu bukan adiknya. Dengan perasaan tertekan oleh obsesi menemukan pelaku sadis itu, Mickey berharap bisa menemukan Kacey. Semoga dalam keadaan hidup.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

ancangan dan perencanaan sistim rekayasa. Oleh MEREDITH, Dale D ... (et.al); MAULANA, Agus (penerjemah);
MEREDITH, Dale D ... (et.al); MAULANA, Agus (penerjemah);

The Internet For Bigenners
WINGATE,Philippa

Mudah membangun Web Profil multibahasa
YUHEFIZAR

Kreasi felt untuk anak
BETTY ; ARI, Fransiska

Hidup sehari penuh : menjalani hubungan etis dengan alam
YAMIN, Kafil

Seri Rukun Iman : Anak muslim percaya kepada Nabi dan Rasul
Beby Haryanti Dewi ; Edra Yahya

Komik Fadhilah Sholawat
Yusuf Mansur (Pengarang)

Penelitian Tindakan Kelas
Arikunto Suharsimi ; Suhardjono ; Supardi

1 Abad kebangkitan nasional & kebangkitan perpustakaan
Sutarno NS

Travelling Checklist
; Adinto F Susanto

Gizi dan kesehatan masyarakat (edisi revisi)
-

Sekretaris profesional
Sumarto, Rumsari Hadi (Pengarang) ; Lukas Dwiantara (Pengarang)

Fakta seru - kisah-kisah lucu : ripley's believe it or not! kids
; Sri Nurhayati (pengalih bahasa) ; Jeanne (artistik)

Love letters from a father
Hamid Basyaib (Pengarang)
