JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh
Pinjam buku ini
Hospital cafe

Hospital cafe

Olivia Lin (Pengarang) ; Christie Putri W. (editor)

Edisi Cetakan pertama
Penerbit Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2021
Deskripsi Fisik 270 halaman ; 20 cm
ISBN 9786020655246
Subjek Fiksi Indonesia
Bahasa Indonesia
Call Number KC/813 OLI h ; 813 OLI h

Tersedia di:

~Perpustakaan Jakarta - Cikini
Dapat Dipinjam: 1
Baca di Tempat: 0
Sedang Dipinjam: 0
00006100614
Tersedia
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5
813 OLI h
Fiksi Indonesia
~Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Dapat Dipinjam: 5
Baca di Tempat: 0
Sedang Dipinjam: 0
00006827881
Tersedia
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5
813 OLI h
Fiksi Indonesia
00006827883
Tersedia
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5
813 OLI h
Fiksi Indonesia
00006827888
Tersedia
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5
813 OLI h
Fiksi Indonesia
00006827893
Tersedia
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5
813 OLI h
Fiksi Indonesia
00006827898
Tersedia
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5
813 OLI h
Fiksi Indonesia
~Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Dapat Dipinjam: 3
Baca di Tempat: 1
Sedang Dipinjam: 0
00006459023
Tersedia
RUANG KOLEKSI UMUM UTARA - Koleksi Dewasa Lantai 3
813 OLI h
Koleksi Umum
00006459028
Tersedia
RUANG KOLEKSI UMUM UTARA - Koleksi Dewasa Lantai 3
813 OLI h
Koleksi Umum
00006459033
Tersedia
RUANG KOLEKSI UMUM UTARA - Koleksi Dewasa Lantai 3
813 OLI h
Koleksi Umum
00006459038
Baca di tempat
RUANG KOLEKSI TANDON UTARA - Lantai Dua
813 OLI h
Koleksi Umum

Deskripsi

Tarra tahu dia nekat ketika memutuskan membuka kafe di rumah sakit tempat mantan tunangannya, Zidan, bekerja. Karena tampaknya lelaki itu masih belum puas menyakitinya. Zidan tak akan menyerah tentang Tarra. Dia sudah memberi Tarra waktu cukup lama, seharusnya amarah gadis itu akan surut seiring waktu. Adam seharusnya hanya mengamati Tarra dari kejauhan dan teguh pada komitmennya. Sayangnya, senyum Tarra yang selalu mampu menularkan kebahagiaan semakin jarang terlihat sejak Zidan kembali. Ketika masing-masing memutuskan menunda dan menunggu, waktu malah seolah mempermainkan mereka. Perasaan tak diundang itu justru hadir, membuat mereka kembali mempertanyakan keputusan yang sudah diambil. Ketika mundur bukan pilihan, mampukah mereka tetap berjalan apa pun risikonya?

Ulasan

Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!