JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh
Pinjam buku ini
Dua tengkorak kepala

Dua tengkorak kepala

Motinggo Busye (Pengarang) ; Medy Loekito (penyunting)

Edisi cetakan pertama
Penerbit Yogyakarta : Yayasan Bentang Budaya, 1999
Deskripsi Fisik ix, 145 halaman ; 15 cm.
ISBN 9798793765
Subjek Fiksi Indonesia / Cerpen
Bahasa Indonesia
Call Number 813 MOT d

Tersedia di:

Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Dapat dipinjam: 6

Deskripsi

Motinggo merupakan nama pena Bustami yang berasal dari Bahasa Minang: mantiko. Kata tersebut memilki makna antara sifat bengal, eksentrik, suka menggaduh, kocak, dan tak tahu malu. Namun mantiko dalam diri Motinggo bukanlah berkonotasi negatif. Untuk itu dia menambahkan kata bungo (bunga) dibelakang nama samarannya itu, sehingga lengkap tertulis Mantiko Bungo (MB). Dari inisial MB inilah akhirnya berkembang nama Motinggo Busye. Selain nama pena dan nama pemberian orang tua, sesuai Adat Minangkabau, Motinggo juga memilki nama dewasa (gelar) yaitu Saidi Maharajo. Awal karier Motinggo dalam dunia tulis menulis, dimulai ketika perwira Jepang Yamashita datang ke rumahnya memberi mesin ketik. Mesin itu akhirnya menjadi sahabat Motinggo untuk mencurahkan ide-idenya. Selain itu, persentuhannya dengan buku-buku sastra Balai Pustaka, telah menumbuhkan minatnya untuk terjun di dunia sastra. Dramanya, Malam Jahanam (1958), mendapat Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama Bagian Kesenian Departemen P & K tahun 1958 dan cerpennya, "Nasehat buat Anakku", mendapat hadiah majalah Sastra tahun 1962. Karya-karyanya banyak diterjemahkan ke bahasa asing, antara lain Bahasa Ceko, Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Korea, Jepang, dan Mandarin. Motinggo banyak menulis novel pop yang belum lazim pada masa itu sehingga banyak menerima kecaman dari masyarakat.

Ulasan

Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!