Gizzara (I am Waiting for You at the Boundary of Kuldenzen) muncul sebagai karya sastra yang bukan hanya representasi sosial atau budaya, tetapi juga keterasingan orang-orang yang ditampilkan di masa lalu. Secara tekstual dan kontekstual, novel ini menampilkan kesadaran akan ketidakbahagiaan manusia untuk berurusan dengan dunia yang tidak kita inginkan.