Aku terbangun dari mimpi. Mimpi yang aneh: air menggenang di mana-mana. Mulanya semata kaki, naik hingga, lutut, leher. Menenggelamkan rumah, hutan, bukit-bukit. Puluhan tahun aku tinggal di Tentena, belum pernah kualami banjir. Bahkan ketika hujan deras sekalipun. Anehnya lagi, airnya berwarna merah, mengingatkanku pada darah. Apakah mungkin akan datang banjir darah? Mimpiku bukan hanya aneh, tapi mengerikan.