

Kebaruan dan radikalitas yang dibawa Yesus : menggali pesan moral dari khotbah di bukit dan perumpamaan-perumpamaan Yesus
Laurentius Tarpin ; Victim Paska (editor) ; Rosa (ilustrator)
Tersedia di:
Deskripsi
Buku Kebaruan dan Radikalitas yang Dibawa Yesus: Menggali Pesan Moral dari Khotbah di Bukit dan Perumpamaan-Perumpamaan Yesus, merupakan buah dari studi dan refleksi selama masa lockdown pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 yang menimpa seluruh dunia telah menyadarkan kita akan kerapuhan dan keterbatasan kita sebagai manusia dan berbagai sistem yang telah dibangun. Pandemi telah memaksa kita untuk mengubah cara hidup dan berinteraksi. Pandemi membuat banyak orang telah kehilangan orang-orang yang dikasihinya, menimbulkan banyak dampak pada kehidupan ekonomi, dan membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian, hidup dalam kecemasan dan ketidakpastian, atau bahkan memunculkan pertanyaan eksistensial: mengapa Tuhan membiarkan semuanya ini terjadi? Sampai kapan situasi ini akan berlangsung? Hidup, ajaran dan praksis hidup Yesus membawa kebaruan dan radikalitas yang mendokrak pola pikir dan konsep tentang Allah, kekudusan, dan moralitas. Kebaruan dan radikalitas tersebut diungkapkan melalui Khotbah di Bukit dan perumpamaan-perumpamaan. Dengan pisau moral dan spiritual, Khotbah di Bukit diuraikan secara mendalam dengan bahasa yang mudah dimengerti bagaimana Yesus meradikalikasi panggilan kekudusan melalui karya belas kasih. Mengikuti Allah yang kudus disempurnakan dalam mengikuti Allah yang murah hati nan penuh belas kasih. Belas kasih inilah kebaruan dan radikalitas yang dibawa Yesus dalam menempuh kekudusan, bukan semata mengikuti aturan agama dan upacara liturgi. Yesus tetap mengajarkan aturan, hukum, dan norma dalam Perjanjian Lama dengan memberi landasan kasih sesuai maksud Allah sebagai kebenaran praktik hidup menuju kekudusan yang mengatasi tulisan aturan yang mengarah pada kedisiplinan. Kebaruan radikalitas ini dibawa Yesus dalam rangka mewartakan Kerajaan Allah yang dijelaskan melalui berbagai perumpamaan yang mengantar pada kekudusan. Perumpamaan itu berfungsi untuk mengguncang, menantang, dan mempertanyakan tatanan sosial dan budaya yang ada untuk memprovokasi tata nilai baru, yaitu Kerajaan Allah dan perwujudannya melalui kekudusan dan belas kasih. Yesus sendiri menunjukkan jalan kekudusan tersebut dengan mempersembahkan diri-Nya di atas kayu salib sebagai bukti kasih Allah pada manusia. Dengan membaca buku ini, kita makin memahami makna Khotbah di Bukit sebagai fondasi, referensi, dan orientasi kekudusan kita, juga ditantang untuk mewujudkannya dalam karya belas kasih yang mengatasi segalanya. Buku ini juga meningkatkan kesadaran kita akan makna sosial dan pastoral Khotbah di Bukit yang berbuah pada komitmen untuk melaksanakan karya belas kasih bagi sesama, terutama bagi yang paling hina.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

Dawn of the arcana vol 2
REI, Toma

Bibliografi Ilmu Agama dan Theologia Kristen dalam Bahasa Indonesia
JONGENEEL, J.A.B

Himpunan Dasar Hukum Pengangkatan Anak
SOIMIN, Suharyo

Buku Latihan Wahana IPS ilmu Pengetahuan Sosial 5 : Untuk SD kelas V
TUKIYO, Markus

IFLA Guidelines for Online Public Access Catalogue (OPAC) Displays : Final Report, May 2005

1000+ Fakta Unik & Menarik tentang Robot
Yusup Somadinata

Zakat Produktif Dalam Perspektif Hukum Islam
Asnaini (Pengarang) ; Zubaedi (Pengarang) ; A. Choiran Marzuki (Pengarang) ; Diah K K (Pengarang)

Pelayanan perpustakaan
P. Sumardji

Buku pegangan untuk manajer bank : Pedoman untuk manajemen cabang
-

Andika Cahaya
Darman Moenir (Pengarang) ; Raudal Tanjung Banua (penulis)

Perancangan basis data
Raden Budiarto (Pengarang)

Leonard - tamasya naik gondola
Turk (Pengarang) ; De Groot (Pengarang) ; Gema Mahardhika (Penerjemah) ; Maria Adisrstika (editor)

Bersaksi di tengah badai
Aidul Fitriciada Azhari (Pengarang)

Komik mahfuzhat : pepatah muslim anti nyerah
Adya Tuti (Pengarang) ; Lele Studio (Ilustrator) ; Tri Prihantini (Penyunting)
