

Sastra pariwisata
Novi Anoegrajekti (Pengarang) ; Djoko Saryono (editor) ; I Nyoman Darma Putra (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
Rayuan sastra ternyata menggiurkan. Rayuan adalah upaya memikat pihak lain, yaitu pariwisatawan. Rayuan “maut” sastra tidak perlu diragukan lagi. Sebab sastra itu dunia kata. Kata itu penuh pesona, untuk merayu pariwisatawan. Jadilah pariwisata kata yang memikat hasrat. Destinasi pariwisata sastra akan semakin menggairahkan. Begitulah “ruh buku ini”, sebagi sebuah reklame sastra yang unik. Pariwisata kata, jauh lebih memikat dibanding destinasi yang “bisu”, tanpa kata-kata. Kata-kata itu memotret suasana. Kata pula yang menggugah hasrat. Kata-kata indah yang diolah menjadi karya sastra, jauh lebih memikat. Maka, buku ini memang sebuah potret. Potret sastra kita. Sastra itu ternyata perlu disimak dalam perspektif fungsionalisme. Di antara fungsionalisme, sastra adalah kelenturan untuk bersinergi dengan bidang lain. Dalam konteks ini, kolaborasi sastra dengan pariwisata, sudah saatnya ada. Sastra tidak alergi dengan pariwisata. Pariwisata memang hadir untuk tujuan bisnis. Keuntungan akan diraih oleh pengelola pariwisata. Nah, sastra ternyata memiliki daya tawar khusus dalam bidang pariwisata. Lewat buku berjudul Sastra Pariwisata, yang dieditori oleh tiga suhu sastra, (1) Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. (HISKI Bali), Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. (HISKI Malang), Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. (HISKI Jember, yang hijrah ke HISKI UNJ), sungguh menjanjikan, sekaligus menantang. Dari Bali, sahabat saya, Bli Darma mencoba memaparkan geliat pariwisata Bali lewat estetika sastra. Kang Djoko memang sengaja membingkai usul pengembangan pariwisata sastra yang lebih makro. Adapun mbak Novi,lebih banyak memberikan rayuan sastra, festival khas lokal Banyuwangi. Ketiganya bertajuk sastra yang bisa dijual atau dibisniskan secara proporsional. Aktualisasi pariwisata sastra, bisnis, humanisasi, dan budaya akan senantiasa berkelindan dalam buku ini. Sastra dan bisnis boleh saja terjadi. Sastra yang dijual, tidak salah. Itulah ekonomi kreatif sastra. Sastra itu dunia kata. Sastra juga dunia mata, sekaligus telinga. Pariwisata itu juga dunia mata. Orang yang melihat dan mendengar puisi di objek pariwisata, tentu saja heran. Heran itu sebuah daya tawar. Kepaduan sastra dengan pariwisata agar berkelana ke dunia bisnis, tentu unik. Pemanfaatan dongeng, legenda, mitos, novel, dan sebagainya untuk menggugah pariwisatawan, tentu perlu disambut positif. Sastra dan pariwisata, memang dua hal yang berbeda. Namun keduanya jelas ada kesamaan. Persenggamaan keduanya, justru akan melahirkan embrio pariwisata sastra yang hangat. Itulah sebabnya, saya menggarisbawahi pemikiran “emas” dalam buku ini, tentang bagaimana pengembangan sastra ke depan, sesuai tuntutan zaman.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

Cara cerdas berinvestasi via online trading : saham, reksa dana, obligasi
UTAMI, Indah Tri

Demi Suatu Impian 2 Barbara taylor Bradford
BRADFORD, Barbara Taylor

Quo Vadis : Tujuan pendidikan
KARTONO, Kartini

Seri penuntun praktis : Membongkar file PDF
WICAKSONO, Yudhy

Jejak pencurian besi 20 kg
GONG, Gol A ; TATANKA, Tias ; ILYASA, Muhamad ; SUPRIYADI, Sugeng

Pendidik dan peserta didik dalam pendidikan Islam
SUKRING

Plant epigenetics vol. 19
MEYER, Peter

Ensiklopedia Leadership & Manajemen Muhammad SAW " The Super Leader Super Manager" 1 : Kepemimpinan dan Pengembangan Diri (Self Leadership & Personal Development)
Muhammad Syafii Antonio ; Yudhistira ANM Massardi

Setiap anak berhak menjadi jenius
KUSUMA, Retno

Keset kusut
ARIE JE ; AZZURA, Ry

Selamat Tinggal Bank Konvensional : haramnya bank konvensional dan utamanya bank syariah
Abu Muhammad Dwiono Koesen Al-Jambi

Menjadi manusia sejak hari ini : salik dakaik; mencari anak dalam Kitab Suci
Imam Budiman (Pengarang) ; Fikret Otyam (Ilustrator)

Hai, Miiko! Vol. 4
Ono, Erika (Pengarang) ; Widya Anggaraeni WInarya (Penerjemah) ; Widya Anggaraeni WInarya (Penyunting) ; D. Tyagita Ayuningtyas (Penyunting)

Tergantung Pada Angin : Kumpulan Sajak 1975-1976
Abdul Hadi W.M. (Pengarang)
