Jurnal Risa : teror liburan sekolah
Risa Saraswati (Pengarang) ; Syafial (editor) ; Sein Arlo (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
Teruntuk saudara-saudaraku di Jurnal Risa; Saat ini akhirnya datang, kesempatan untuk menceritakan kisah kita bersama. Hal ini harus kulakukan karena aku memang tak sanggup bila sendirian, menghadapi segalanya seolah aku ini sang pemberani. Tanpa kalian, Jurnal Risa hanya akan jadi sebuah nama dan tak mungkin bisa berdiri sekuat ini. Dalam buku ini, aku ingin mengajak kita semua bernostalgia, tentang hal-hal gila yang pernah terjadi di masa kecil kita dahulu. Teruntuk para pembaca kesayanganku; Ini adalah cerita kami kecil, di musim libur sekolah yang menyenangkan. Ketika aku, A Angga, Nicko, Kakang, dan Riri untuk kali pertama berterus terang dan bertualang dengan ‘kemampuan’ kami. Tidak pernah sedikit pun terpikir, ini adalah sebuah awal yang perlahan membentuk karakter kami. Sekumpulan penakut yang mau tak mau menjadi berani karena tak bisa menutup mata dan telinga dari teror mereka.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya
Darul islam : sebuah pemberontakan. Oleh DIJK, C. Van;
DIJK, C. Van;
Mencegah Maskoki Mudah Mati
BACHTIAR, Yusuf ; Lukito
Mengenal garis dan bidang
SOETIADJI, Setyo;
Mengenal HAKI hak kekayaan intelektual : hak cipta, paten, merek dan seluk-beluknya Haris Munandar ; Sally Sitanggang ; ed. Daniel P. Purba
MUNANDAR, Haris
Senen 2001 : bisnis, pariwisata dan tantangan ke depan
Sarim Marhaenis
Teori akuntansi : Buku dua. Theodorus M Tuanakotta
TUANAKOTTA, Theodorus M;
Killer wordpress
SU RAHMAN
The Story of Zahra
SHAYKH, Hanan ; Kunti Saptowirini
Megatrik matematika kelas 6 SD
Kebamoto ; Kristihandari PK
Perfect Mistakes
Rons Imawan...[et al.] ; Starin Sani ; Ikhdah Henny ; Pratiwi Utami
Muslimah Kecintaan Allah : 155 Kisah Dan Hadis Tentang Perempuan
Khan Muhammad Shiddiq Hasan ; Cecep Romli ; Tim Noura
Tampil gaya dengan k-pop style : padu padan fashion wanita, pria, dan anak ala korea
ario tanaka
Introduction to the study of history : Pengantar ilmu sejarah
Victor Langlois, Charles (Pengarang)
Bukan kampung maling, bukan desa ustadz : Memoar 930 hari di puncak gedung bundar
-