Sihir Mesir di tanah Jawa
Ry Azzura (editor) ; Resita Febriarti (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
Awalnya kami diminta untuk memperlebar jalan, tapi kemudian terjadi keanehan. Banyak dari para pekerja yang tibatiba seperti kerasukan; mereka menggaruk-garuk tanah sampai jari mereka terkelupas dan hancur. Mereka tidak berhenti sampai matahari terbenam atau mati. Kesaksian pribumi yang melarikan diri dari proyek pembangunan Jalan Raya Pos itu didengar oleh salah seorang eks prajurit VOC. Konon, prajurit itu tahu, bahwa kejadian mengerikan itu akibat ulah seseorang tentara Belanda dengan sepengetahuan Daendeles yang membawa kitab sihir dari Mesir ke Pulau Jawa. Setelah Pertempuran Sungai Nil 1798, Prancis terus berusaha memperluas wilayahnya, termasuk Belanda. Louis Napoleon pun menunjuk Herman Willem Daendeles untuk menjadi Gubernur Jenderal Hindia. Daendeles tiba di Jawa pada 1808 dan melakukan banyak perubahan radikal. Banyak raja daerah yang menolak kebijakannya. Akibatnya, bagi mereka yang menentang, malapetaka hadir. Salah satunya, Keraton Surosowan di Banten pun turut dihancurkan oleh Daendeles. Apakah kekuatan besar Daendeles itu terkait dengan hadirnya metafisika di sekelilingnya? Sihir Mesir di Tanah Jawa menyajikan cerita fiksi ilmiah, dengan berbagai fakta masa lalu Mesir, Eropa, dan Jawa pada awal Daendeles hadir di tanah Jawa. Kitab Black Pullet, Freemason, Kanuragan, Macan Putih, Tumbal, dan cerita-cerita dari masa lalu lainnya telah membentuk peradaban. Sebuah upaya untuk mengenal lebih dekat lagi masa lalu untuk erita masa depan yang lebih baik.