Aku ingin jadi daun, jadi ranting, jadi embun dan angin. Sekadar menyadap bau-bau rerumputan siangik, paku rangsang, dan ilalang menguning. Melarutkan diri dalam keberadaan.
Ah, atau aku menjadi laut saja yang bergemuruh, bergelombang. Yang membasahkan segala pasir ditepian dan menghanyutkan setiap rasa yang membelenggu hati. Tapi, aku takut jika harus menguap sebab terbakar matahari, sungguh aku takut. Karena aku tahu kau tak akan dapat menemukan jejak asin yang ku tinggalka pada pasir, pada karang, dan pada Krakatau yang menjulang. Sehingga Canti hanya tinggal sketsa kusam saja yang terselip di antara puing-puing rinduku padamu.