Dalam Tangan-Tangan Kehidupan, pembaca dihadapkan pada dunia yang sama sekali berbeda. Pertama, dunia pasangan suami istri Dokter Purnomo dan Karin yang hidup sederhana di sebuah desa di Lampung untuk menjalani praktek kerja selama tiga tahun. Kedua, dunia roh Anti yang meninggalkan jasadnya yang ditunggu sang kekasih, Jarwo, menuju jasad pinjaman Santi, seorang pramugari yang digandrungi banyak orang, termasuk pilot Windu. Meskipun menyajikan dua sisi gaya penulisan, keduanya diwarnai oleh konsep cinta dan kehidupan yang romantis.