Kasepuhan Cisungsang : perspektif komunikasi budaya dan filsafat
Naniek Afrilla Framanik (penulis) ; Ahmad Sihabudin (penulis) ; Mikhael Dua (penulis) ; Ridzki Rinanto Sigit (editor) ; Pratama Setya Ilham (desain sampul)
Tersedia di:
Deskripsi
Daftar Pustaka : halaman 109-112 ; Kasepuhan Cisungsang bukanlah padepokan, bukan pula kerajaan, melainkan sebuah amanat dari para leluhur yang diturunkan secara turun-temurun dari silsilah keluarga. Kasepuhan cisungsang memiliki berbagai kelebihan terutama dalam hal kebudaaannya yang masih original, keindahan alamnya, menganut pertanian agraris, aturan adatnya yang masih dipatuhi warga adat, dan keseniannya yang masih lestari. Namun, Kasepuhan Cisungsang membuka diri terhadap berbagai pihak dan perkembangan zaman. Buku ini berisi tentang etnografi Kesepuhan Cisungsang: sistem pemerintahan, ekonomi dan mata pencaharian, pertanian, seni budaya, teknologi, pendidikan agama dan kepercayaan, arsitektur, serta falsafah hidup masyarakat Cisungsang. Kasepuhan Cisungsang dikaji dengan filsafat pragmatis, komunikasi budaya, tradisi sosiokultural-hermeneutis, paradigma konstruktivisme. Kajian ini juga diteliti dengan pendekatan kualitatif eksploratori, dan metode etnografi, etnometodologi, dan interactionism inquiry. Buku ini akan sangat bermanfaat sebagai referensi mahasiswa ilmu komunikasi dan filsafat yang sedang menyusun skripsi, tesis, bahakan disertasi; juga bagi masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai Kasepuhan Cisungsang.