Buku ini menawarkan tiga paradigma dakwah: paradigma konstruktif, paradigma kritis, dan paradigma moderat. Dengan paradigma pertama, ilmu dakwah dibangun menjadi sebuah konstruk keilmuan kokoh yang mampu memfasilitasi jalan dakwah konstruktif sekaligus mendorong masyarakat Islam untuk merekonstruksi keberislaman secara lurus. Dengan paradigma kedua, dikritisi para dai picik yang lebih menistakan Islam alih alih mengangkat citra kebesaran dan kemuliaannya. Dengan paradigma ketiga, dipadukan sisi-sisi positif fundamentalisme dan liberalisme, sehingga dakwah menjadi tegak di atas fundamental Islam seraya memanfaatkan peradaban maju.